Menko PMK Minta Menko PMK Minta Pemda Alokasikan APBD untuk Tangani Stunting dan Miskin Ekstrem Pemda Sumsel Alokasikan APBD Untuk Tangani Stunting Dan Kemiskinan Ekstrem

Journalinti.id – Pemerintah Daerah diminta untuk menyisihkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kepada dua Program Prioritas Nasional yaitu pengurangan angka stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumatera Selatan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat Roadshow Dialog Stunting dan Kemiskinan Ekstrem secara daring pada Selasa (28/3/2023).

“Jadi itu mohon betul-betul mendapatkan perhatian serta mensinergikan semua sumber-sumber dana yang ada dari berbagai pihak ini untuk di optimalkan pemanfaatannya agar Provinsi Sumatera Selatan angka stuntingnya bisa dibawah satu digit dan miskin ekstremnya nol persen pada 2024 nanti,” kata Menko Muhadjir.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di wilayah Sumatera Selatan sebesar 18,6 persen. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 6,2 persen dimana pada tahun 2021 sebesar 24,8 persen.

Penurunan tersebut diyakini oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sumatera Selatan Edward Candra melalui beberapa pendekatan mulai dari melakukan delapan aksi konvergensi penurunan stunting, hingga penerapan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GMSP).

GMSP merupakan gerakan yang mengajak msyarakat menjadi petani pemula dengan menanam sejumlah komoditas pangan di pekarangan rumah. Sejumlah bantuan seperti bibit dan sarana tanam juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

“Gerakan ini menjadi salah satu strategi yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting dan menghapus kemiskinan ekstrem, dengan mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi produktif dalam hal kemandirian pangan,” kata Edward.

Selaras dengan hal tersebut, Pj Bupati Ogan Komering Ulu Teddy Meilwansyah mengatakan bahwa penangan stunting yang dilakukan sudah dimulai dari sektor yang paling hulu yaitu para remaja putri dan ibu hamil.

“Penanganan stunting ini kita mulai dari hulunya, yaitu mulai dari masa remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah serta pemberian makanan tambahan bergizi dan berprotein tinggi kepada para ibu hamil, diharapkan stunting di wilayah kami dapat semakin turun,” kata Menko Muhadjir.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Kabupaten Musi Rawas Utara, sebagai upaya pencegahan stunting pihaknya melakuka kegiatan Antenatal Care (ANC) Gedor Desa bersama dinas kesehatan melakukan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan pelayanan kesehatan lainnya pada ibu hamil yang dilakukan oleh dokter spesialis dan terlatih ke desa-desa terpencil. (**)