Journalinti.id – Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) mengumumkan keberhasilannya dalam melayani penerbangan jemaah haji 2023. Indonesia menjadi negara dengan penerbangan tersibuk.
GACA mengumumkan melayani lebih dari 1,5 juta jemaah dengan bandara Kerajaan dan mengangkut sekitar 3,2 juta penumpang (PP) melalui 102 penerbangan, lapor kantor berita SPA, Kamis (10/8/2023).
Jumlah penumpang selama musim haji tahun ini mengalami peningkatan lebih dari 86 persen dibandingkan tahun 2022. Menurut GACA, peningkatan yang signifikan ini mencerminkan pertumbuhan signifikan dalam jumlah jemaah yang menggunakan bandara internasional Saudi.
Presiden GACA, Abdulaziz bin Abdullah Al-Duailej, menekankan bahwa keberhasilan rencana operasional dan pencapaian luar biasa serta pemecahan rekor yang dicapai Otorita ini adalah buah dari arahan bijak dari pimpinan untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji dan memfasilitasi prosedur terkait.
Selain itu, Al-Duailej menyebut pencapaian ini kemungkinan merupakan berkat dari layanan holistik dan teknologi mutakhir “yang dikerahkan secara strategis” untuk merampingkan perjalanan jemaah. Pihaknya mengapresiasi semua sektor yang berperan di dalamnya.
GACA tutur melaporkan, statistik penerbangan selama musim haji mendapuk Indonesia sebagai negara teratas untuk jemaah haji masuk dan keluar. India menempati urutan kedua, diikuti oleh Pakistan, Bangladesh, dan Nigeria.
Indonesia beserta dua negara teratas lainnya mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Arab Saudi sebagai negara pengirim jemaah haji terbesar. Seperti diketahui, Indonesia tahun ini mendapat 221.000 kuota haji plus 8.000 kuota tambahan. Sehingga, total jemaah haji Indonesia 2023 mencapai 229.000. Sementara kuota Pakistan sekitar 179.000 dan Bangladesh 127.000.
Ada enam bandara internasional yang dialokasikan GACA untuk menerima jemaah. Di antaranya Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, Bandara Internasional King Khalid Riyadh, Bandara Internasional King Fahd Dammam, Bandara Internasional Pangeran Mohammed bin Abdulaziz Madinah, Bandara Internasional Pangeran Abdulmohsin bin Abdulaziz Yanbu, dan Bandara Internasional Taif.
Statistik juga menyoroti keberhasilan “Haji Tanpa Kantong” yang diusung Saudi dalam rangka meningkatkan pelayanan jemaah yang berangkat melalui bandara. Tahun ini, inisiatif tersebut menguntungkan lebih dari 680.000 jemaah, mencakup 2.200 penerbangan dan menangani lebih dari 1,148 juta tas.(**)