7 Tips Aman Bertransaksi Keuangan Secara Online dari Kejahatan Siber

Journalinti – Kemajuan era digital telah mengubah cara masyarakat mengelola dan bertransaksi keuangan. Kemudahan transfer, pembayaran tagihan, hingga investasi kini bisa dilakukan hanya dalam genggaman tangan. Namun, kemudahan ini datang bersamaan dengan ancaman kejahatan siber yang semakin canggih.

Mengingat tingginya kasus penipuan (scam) dan kebocoran data, menjaga keamanan saat bertransaksi online menjadi hal yang krusial.

Berikut  7 Tips Aman Bertransaksi Keuangan Secara Online yang wajib Anda terapkan:

1. Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik

Jangan pernah menggunakan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama, atau urutan angka sederhana ($123456$).

  • Tips: Buatlah kombinasi yang mengandung huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun keuangan Anda. Ganti kata sandi secara berkala (misalnya, setiap tiga bulan).

2. Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (Two-Factor Authentication/2FA)

Sebagian besar aplikasi perbankan, e-wallet, dan investasi kini menawarkan fitur 2FA. Ini adalah lapisan keamanan kedua setelah kata sandi, yang biasanya berupa kode verifikasi yang dikirimkan ke email atau nomor ponsel Anda.

  • Penting: Selalu aktifkan 2FA untuk akun-akun sensitif Anda. Jika kata sandi Anda berhasil dicuri, penipu masih akan terhalang oleh lapisan 2FA ini.

3. Selalu Waspada Terhadap Tautan (Link) dan Email Mencurigakan

Modus phishing (penipuan yang bertujuan mencuri data) seringkali menggunakan tautan atau email palsu yang menyerupai institusi keuangan resmi.

  • Hati-hati: Jangan pernah mengklik tautan yang mencurigakan atau memberikan informasi pribadi (PIN, OTP, kata sandi) melalui email, SMS, atau pesan instan. Institusi keuangan resmi tidak akan pernah meminta data rahasia Anda melalui saluran tersebut.

4. Jaga Kerahasiaan PIN dan Kode OTP

PIN (Personal Identification Number) dan OTP (One-Time Password) adalah kunci utama untuk mengakses dan memverifikasi transaksi Anda.

  • Kunci Keamanan: Jangan pernah menuliskan PIN di tempat yang mudah diakses atau membagikan kode OTP kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai petugas bank atau customer serviceOTP adalah rahasia Anda.

5. Gunakan Jaringan Internet Aman (Wi-Fi Pribadi)

Saat melakukan transaksi keuangan, hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik (di kafe, bandara, atau tempat umum lainnya) yang keamanannya rentan. Jaringan publik berisiko disadap oleh peretas.

  • Rekomendasi: Selalu gunakan jaringan data pribadi (mobile data) atau Wi-Fi rumah yang aman dan terproteksi kata sandi saat melakukan transfer atau pembayaran penting.

6. Periksa dan Update Aplikasi Secara Rutin

Pengembang aplikasi keuangan secara berkala merilis pembaruan (update) yang tidak hanya menambahkan fitur baru, tetapi juga menambal celah-celah keamanan (bug) yang ditemukan.

  • Langkah Preventif: Pastikan aplikasi keuangan Anda selalu dalam versi terbaru. Jika diminta untuk memperbarui sistem operasi ponsel Anda, lakukanlah untuk mendapatkan perlindungan keamanan terkini.

7. Pantau Transaksi Secara Konsisten

Biasakan diri untuk memeriksa mutasi rekening, e-wallet, atau kartu kredit Anda secara rutin.

  • Deteksi Dini: Pemantauan yang konsisten akan membantu Anda mendeteksi adanya transaksi aneh atau tidak dikenal sesegera mungkin. Jika ada aktivitas mencurigakan, segera hubungi layanan pelanggan bank atau penyedia layanan keuangan Anda untuk pemblokiran atau penanganan lebih lanjut.

Dengan menerapkan tujuh tips ini, Anda dapat meminimalisasi risiko menjadi korban kejahatan siber dan bertransaksi keuangan secara online dengan lebih aman dan nyaman. (vv)